Liburan Bukan Berarti Mati, Hibernasi, dan Pasif
The Long Day Closes...
No star is o’er the lake, is pale
watch keeping
the moon is half awake, through gray
mist creeping
The last red leaves fall round the
porch of roses
The clock hath ceased to sound
The long day closes...
Lirik
lagu diatas merupakan sebagian dari sebuah lagu mengenai rasa lelah, dan
ungkapan rasa ingin beristirahat setelah
melakukan sesuatu hal yang melelahkan. Lagu ini biasa dinyanyikan pada acara
berkabung kematian, khususnya sering dinyanyikan dipemakaman anggota D' Oyly
Carte Opera Company pada tahun 1868. Selain itu lagu The Long Day Closes juga
menjadi soundtrack film Topsy Turvy atau biasa disebut "Resolusi"
dan film Terence Davies The Long Day pada tahun 1992 oleh Pro Cantione
Antiqua yang dinyanyikan secara capella. Lagu ini sekarang juga sedang digarap
pula oleh anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Negeri Malang, yang
dipersiapkan untuk kompetisi paduan suara di Universitar Brawijaya pada bulan
November 2014 yang akan datang.
Beralih
dari sudut pandang secara sejarah mengenai lagu The Long Day Closes,
sekarang kita menuju kepada sudut pandang masa kini mengenai The Long Day
Closes, rasa ingin beristirahat dari rutinitas yang melelahkan. Karena
penulisnya adalah seorang mahasiswi cantik Program Studi Ilmu Pengetahuan
Sosial, jadi mungkin sekali dan cocok ungkapan The Long Day Closes untuk
para mahasiswa/wi yang telah sampai pada masa liburan, termasuk yang sedang mengetik
tugas ini.
Masa
liburan adalah suatu kesempatan untuk siswa ataupun mahasiswa bahkan juga
orang-orang yang bekerja untuk melepas rasa stres, lelah, bosan, dan lainnya
dari rutinitas yang dilakukan berulang-ulang untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Masa liburan banyak yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan
keluarga, bertemu atau berkumpul dengan teman sebaya untuk melepas rasa rindu. Berbeda
dengan mahasiswa/wi yang termasuk aktivis, mereka memiliki arti masa liburan
yang berbeda dengan mahasiswa/wi yang biasa-biasa saja, yaitu masa mengabdikan
diri penuh untuk organisasi. Sehingga masih tetap saja berkeliaran didalam
kampus, sedang mahasiswa/wi yang biasa saja alias “kupu-kupu (kuliah
pulang-kuliah pulang)” sudah pasti mudik atau pulang kekampung halaman.
Liburan
adalah saat bebas dari tugas, dan kewajiban, sungguh menyenangkan dan merupakan
waktu untuk bermalas-malasan. Namun, jangan disalah artikan dulu, biasanya
mahasiwa/wi yang termasuk dalam kategori kupu-kupu sudah memiliki planing
untuk liburannya, seperti bekerja untuk mencari tambahan uang saku, juga untuk
menyabut hari Raya Idul Fitri yang memang bertepatan pada saat liburan. Selain
mencari kerja, ada juga yang mengelola usaha orang tua, jadi bekerja dirumah
sendiri, biasa disebut dengan membantu orang tua, kalau istilah jawanya adalah “ngabekti
marang wongtuo”. Nah, resikonya adalah tidak mendapat gaji sendiri, tetapi
dapat meringankan pekerjaan orang tua, dan setidaknya bergunalah ia selama
liburan, dari pada hanya bermalas-malasan.
Sudah
cukup pengantarnya mengenai liburan dan kegiatan liburan yang biasa
mahasiswa/wi lakukan. Sekarang saatnya saya untuk menceritakan kegiatan dan
kesibukan apa saja yang saya lakukan selama liburan. Namun, sebelumnya,
perhatikan dengan baik dan seksama apa yang akan saya sampaikan dalam tulisan ini.
Baca perlahan, resapi, dan bayangkan, anda pasti akan terbawa suasana dan
setting yang akan saya gambarkan.
Baiklah
kita mulai dari awal liburan perkuliahan. Liburan kuliah tahun ini “2014”
benar-benar sangat menyenangkan, banyak kegiatan dan banyak pengalaman yang
didapat. Awal liburan jatuh pada bulan Mei 2014, untuk tepatnya tanggal berapa
saya lupa, karena saya adalah mahasiswa aktivis (ciye...), jadi saya tetap
berkeliaran dikampus untuk berkegiatan bersama Tim Paduan Suara Mahasiswa UM
Swara Satata Çakti. Selain itu juga ada agenda rapat untuk panitia mengenai KKL
II yang direncanakan akan menuju ke pulau Dewata Bali.
Foto diatas adalah
foto saat rapat KKL II, bersama dosen dan juga travel terkait. Jangan dicari
dimana sosok saya berada, dan jangan berharap menemukan saya pada gambar diatas,
karena saya yang mengambil fotonya.
Beralih kepada kegiatan lain, mari
saya ajak menuju kampung halaman saya, Kota Patria Blitar tercinta, tempat saya
dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua. Tepatnya Rt/Rw 04/03, Desa Gedangan,
Dusun Gambar, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Jangan dikiran berada di
Kota Madya, bukan, tetapi tepatnya di ujung paling Barat Kota Blitar,
perbatasan dengan Kabupaten Tulungagung. Desa yang subur, dengan kegiatan utama
masyarakatnya adalah petani dan peternak ayam telur, dan guru sampai dosen,
selain itu juga sebagai pengusaha. Anak mudanya sebagian besar mengenyam bangku
pendidikan, dan paling rendah tingkat pendidikan adalah SMA dan sederajat.
Kegiatan liburan semester ini banyak
saya habiskan dikampung halaman, karena liburan Universitas tercintaku UM
bersamaan dengan liburan sekolah. Jadi sesuai dengan kalender pendidikan dan
bisa menghabiskan liburan bersama keluarga yang notabennya sebagai guru. Minggu
pertama liburan masih di Malang, kemudian pulang ke Blitar. Sesampainya di
kampung halaman, langsung saja tugas menyapa. Sama seperti tahun-tahun lalu,
ada acara penutupan kegiatan pembelajaran, yang mana acaranya meliputi wisuda,
dan pengajian akbar. Tahun ini saya diberi amanah bertugas sebagai sie Acara
dan berkolaborasi dengan Ibu saya sendiri yang berperan sebagai manager pada
kegiatan Haflah Akhirussanah Madrasah Diniyya. Namun, ada hal yang berbeda pada
acara Haflah tahun ini yaitu, acara dibantu oleh teman-teman PKL (Program Kerja
Lapangan) dari Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Blitar. Teman-teman yang
ditugaskan untuk PKL di Madin ada sekitar tujuh orang, diantaranya ada Kholel
Gibran, Akhmad Khoirun Nizzam, Zaenal Vatiqyn, Jemy, Daus, Ulum, yang satunya
saya lupa, maaf ya. Acara Haflah Akhirussanahnya dilaksanakan pada tanggal 7
Juni 2014, rincian acaranya diantaranya adalah, penampilan-penampilan tarian
islami dari adik-adik madin, mars TPQ, kemudian penampilan Sholawat Al-Banjari,
Pembacaan ayat Al-Qur’an, pengukuhan wisudawan/wati dan pengajian akbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar