Nadiyya
Qurrotu Aini Zummi
120741421230
/ P.IPS off B
Judul
jurnal : PENERAPAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES
Mata
Pelajaran : Fisika
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah menentukan peningkatan
pemahaman dan aktivitas siswa akibat penerapan model kooperatif tipe STAD
berorientasi keterampilan proses dalam pembelajaran, serta mengetahui
kelebihan, kekurangan dan kendala model pembelajaran tersebut dalam
meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Semarang.
Perbedaan peningkatan pemahaman dan aktivitas siswa dianalisis dengan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan STAD berorientasi keterampilan
proses dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa, hal ini ditunjukkan
adanya peningkatan ketuntasan klasikal, skor rata-rata post tes dan aktivitas.
Disarankan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan
proses dijadikan model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan pemahaman dan
aktivitas siswa dalam mata pelajaran fisika.
1.
Variabel
dalam penelitian ini:
-
Pembelajaran
kooperatif tipe STAD
-
Pemahaman Siswa
-
Aktivitas Siswa
2.
Variabel
dependent dan independent:
-
Variabel
independent : pembelajaran Kooperatif
tipe STAD (X)
-
Variabel
dependent : pemahaman (Y1)
dan Aktivitas siswa (Y2)
3.
Hubungan
antar variabel:
Hubungan
antar variabel adalah Asimetris Birvariant
X Y1
Y2
4.
Definisi
Operasional
a.
Pembelajaran
Kooperatif tipe STAD
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
melatih siswa untuk bisa bekerjasama. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan oleh para ahli adalah STAD. Inti dari STAD adalah guru menyampaikan
kompetensi dan indikator yang harus dicapai, kemudian para siswa bergabung dalam
kelompok untuk membagi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Model
STAD ini mengkondisikan siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil, saling
membantu satu sama lain. Siswa dikelompokkan tidak hanya secara akademik, siswa
juga berkelompok secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Strategi
ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekannya di
Johns Hopkins University (Huda, 2013:201).
Keunggulan dari pembelajaran kooperatif tipe
STAD bagi siswa yakni, membuat siswa berinteraksi dan saling berdiskusi dalam memunculkan
strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif, menumbuhkan kemampuan kerjasama,
berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa. Keunggulan bagi guru
yakni, guru dalam mengelola pembelajaran cukup baik, dan dapat meningkatkan aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran, guru mampu melatihkan keterampilan proses dengan
baik, mengubah pembelajaran yang terpusat pada guru menjadi pembelajaran yang terpusat
pada siswa.
b.
Pemahaman
dan Aktivitas Siswa
Pemahaman
merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari
(Winkel, 1996). Menurut Bloom dalam Winkel(1996) pemahaman termasuk dalam
klasifikasi ranah kognitif level 2 setelah pengetahuan. Pemahaman berasal dari
kata paham yang artinya mengerti benar dalam suatu hal. Menurut Sudijono
(2005:50) menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang peserta
didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau
memberi uraian lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya
sendiri.
Menurut
Anton M. Mulyono (2001:26), Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik
maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Menurut Sriyono aktivitas adalah
segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang
dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 : 31), Aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan
siswa untuk belajar. (Rosalia, 2005:2). Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau
perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang
dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya,
mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru
dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala
kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka
mencapai tujuan belajar.
5.
Kerangka Berpikir
6. Rumusan Masalah pada Jurnal Penelitian Eksperimen
a. Apakah
pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Semarang terhadap mata pelajaran fisika?
b. Apakah
pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses dapat
meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Semarang pada mata
pelajaran fisika dibandingkan dengan metode ceramah?
c. Bagaimana
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses
terhadap peningkatan pemahaman dan
aktivitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Semarang pada mata pelajaran
Fisika?
7. Hipotesis pada Jurnal Penelitian Eksperimen
Hipotesis yang terdapat pada jurnal
menerangkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses terhadap peningkatan
pemahaman dan aktivitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Semarang pada mata
pelajaran Fisika.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa pemahaman siswa pada pokok bahasan elastisitas di kelas eksperimen yang dikenai
metode STAD berorientasi keterampilan proses lebih baik jika dibandingkan dengan
pemahaman siswa kelas kontrol yang dikenai metode konvensional (ceramah). Metode
pembelajaran kooperatif STAD menjadikan siswa lebih berpartisipasi dalam
pembelajaran, aktivitasnya meningkat, nerani menyampaiakn pendapat, mempu
menjelaskan persoalan pelajaran lewat diskusi dan kerja kelompok, nilai afeksi
dan psikomotonya juga meningkat.
8. Kajian Literatur
No.
|
Judul Kajian
Literatur
|
Tahun Kajian
literatur
|
Kajian
|
1.
|
PENERAPAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN
MENGGUNAKAN ALAT UKUR KELAS X JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH
PRAMBANAN
|
Tahun:
2013.
Bentuk
literatur: ARTIKEL SKRIPSI
Oleh: Harmoko
Guna:
Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jenis
penelitian: Quasy Experimen
|
Penelitian
ini bertujuan untuk: (1)mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif model student
teams-achievement divisions (STAD) terhadap hasil belajar menggunakan alat ukur,
(2)mengetahui peningkatan penerapan pembelajaran kooperatif model student teams-achievement
divisions (STAD) terhadap keaktifan siswa.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa:
(1)
hasil belajar pada kelas kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran konvensional
memperoleh mean 73,06 dengan kategori sedang; modus 75; median 75; nilai
tertinggi 84 (sangat tinggi); dan nilai terendahnya adalah 56 (rendah sekali).
Hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran STAD
memperoleh mean 79,06 dengan kategori tinggi; modus 78; median 78; nilai tertinggi 91 (sangat
tinggi sekali); dan nilai terendahnya adalah 69 (rendah).
(2)
keaktifan siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dari
62,86% menjadi 79,07%, sedangkan peningkatan keaktifan siswa pada kelas
kontrol lebih rendah dari 50,79% menjadi 55,36%. Pembelajaran model STAD
efektif diterapkan pada pembelajaran menggunakan alat ukur dilihat dari
keaktifan siswa kelas eksperimen yang lebih baik dan berbeda signifikan dibandingkan
dengan kelas kontrol.
|
2.
|
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL
BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SD NEGERI KECANDRAN 01 GUGUS GAJAHMADA
KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
|
Tahun: 2012.
Bentuk literatur:
SKRIPSI
Oleh: Katalina
Guna: Diajukan
kepada Program Studi Si Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Jenis penelitian:
Experimen
|
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas V SDN Kecandran 01. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas di dua SD, yaitu SDN Dukuh 03
sebagai kelas kontrol yang berjumlah 21 siswa yang menggunakan model pembela jaran
konvesional dan kelas V SDN Kecandran 01 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 25
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD Mata pelajaran
yang diteliti adalah IPA (Cahaya dan Sifat-sifatnya).
Setelah dilaksanakan analis data hasil dari uji t-tes diketahui nilai t adalah
7,745 dengan probabilitas signifikan 0.00<0,05, maka terdapat perbedaan yang
signifikan untuk pembelajaran menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan pembelajaran konvensional. Perbedaaan rata-rata berkisar antara 9,39755
sampai 16,00816 dengan perbedaan rata-rata 12,70286, dilihat skor rata-rata hitung
prestasi belajar, siswa yang pembelajarannya menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai skor rata-rata
10,04. Sedangkan pembelajarannya menggunakan metode konvensional mempunyai rata-rata
hitung 04,81. Hasil penelitian ini menyatakan adanya pengaruh yang signifikan
dengan mengunakan. Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Konvensional, maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa ModelPembelajaran Kooperatif tipe STAD berpengaruh
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) kelas V SDN Kecandran 01
Gugus Gajahmada Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran
2011/2012.
|
3.
|
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP
|
Tahun: 2012.
Bentuk literatur: Jurnal
Oleh: Rudiansyah
Guna: Diajukan
kepada Jurusan Pendidikan Matematika,
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi Bandung
Jenis penelitian: Quasy
Experimen
|
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematik siswa
yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada hasil
belajar matematik siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian
dilakukan terhadap siswa SMP Raksanagara Cililin Kabupaten Bandung Barat kelas
VIII semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil pengolahan secara
statistik terhadap data skor pre-tes dan pos-tes dengan bantuan software Minitab
16, dengan taraf nyata α=0.05 diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematik
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode kooperatif tipe STAD lebih baik
dari pada hasil belajar matematik siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran ini dapat dimanfaatkan dan memiliki peranan yang sangat penting
sebagai langkah guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
|
9. Rancangan Penelitian pada Jurnal Penelitian
Eksperimen
Jurnal
penelitian yang berjudul PENERAPAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES karya U. Nugroho, S. S. Edi, ini merupakan Penelitian
eksperimen dengan menggunakan rancangan Randomized Pre Test – Post Test Design.
Waktu yang digunakan dari kedua kelompok adalah 4 jam pelajaran, 1 jam untuk
pretest, 2 jam untuk pembelajaran, 1 jam
untuk post test. Setiap jam pelajaran
dengan alokasi 45
menit. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada tahap pertama
dilaksanakan pretes kemudian kelas
eksperimen dilaksanakan pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi
keterampilan proses sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran
dengan metode ceramah. Pada
tahap selanjutnya pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilaksanakan post test untuk
evaluasi. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI pada SMA Negeri 7 Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar