Peternakan Ayam Petelur

PETERNAKAN AYAM PETELUR

TUGAS TERSTRUKTUR

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Kewirausahaan

yang dibina oleh bapak Drs. Ir. Yohanes Hadi Soesilo, M.Div, M.E

Oleh

Nadiyya Qurrotu Aini Zummi

(120741421230) – Offering B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Maret 2014

A.    Latar Belakang

      Kewirausahaan merupakan sebuah sikap, perilaku dan kemampuan dalam mencangkup kegiatan-kegiatan mencari, menciptakan, (inovasi, sensasi, kekhasan/ciri khas), atau menerapkan cara kerja, yang dilakukan dengan jiwa yang telah menyatu dengan hati sehingga melahirkan nilai yang lebih, kepekaan dan kedewasaan, sehingga tercapainya efisiensi dalam pelayanan, dan keuntungan yang lebih besar.

      Berdasarkan pengertian mengenai kewirausahaan diatas, kegiatan berwirausaha dapat dijadikan sebagai bentuk dari pengeksploran diri terhadap kemampuan berinovasi. Selain untuk itu juga bermaksud untuk menjadikan sebuah peluang untuk orang lain. Berwirausaha bisanya dilakukan sebagai kegiatan sampingan daripada kegiatan utama, namun sebagain besar masyarakat Indonesia melakukan kegiatan kewirauhasaan sebagai pekerjaan utamanya.

      Kegiatan beternak ayam petelur ini dilatar belakangi karena, beternak ayam petelur sudah turun temurun dari orang tua sehingga selain itu juga untuk mengasah jiwa wirausaha. Ayam patelur merupakan hewan kesayangan sehingga tidak heran jika dalam tugas kewirausahaan ini mengambil kegiatan berternak ayam petelur. Selain itu meskipun sudah lama tidak berkecimpung dalam dunia peternakan selama berstudi di Universitas Negeri Malang, namun pada masa duduk di bangku SMP dan SMA sudah pernah berternak ayam petelur, dan diberi mandat untuk merawat sendiri meskipun tidak banyak, sekitar 200 ekor ayam. Meskipun sulit namun memiliki keseruan tersendiri dalam merawat ayam petelur.

B.     Pendahuluan

      Berwirausaha ayam petelur mungkin memang tidak terlalu spesial atau mungkin sudah biasa, bahkan sebagian dari masyarakan Jawa bagian timur berwirausaha sebagai peternak ayam petelur. Meskipun demikian banyak peternak ayam petelur yang memiliki kiat-kiat tersendiri yang membedakan dengan peternak yang lainnya dalam merawat, dan menernak ayam-ayam petelur. Bahkan walaupun siklus beternak ayam petelus memiliki siklus yang sama, namun, peternak ayam petelus memiliki cara tersendiri sehingga mamiliki hasil yang berbeda dengan peternak yang lain entah dalam bentuk hasil telurnya yang lebih banyak maupun percepatan ayam dalam bertelur.

      Ayam petelur memiliki banyak manfaat, meskipun perawatannya juga termasuk lumayan sulit dan banyak membutuhkan biaya. Ayam petelur, seperti namanya yang diproduksi hanya telurnya, namun ayamnya juga dapat di dimanfaatkan meski tidak seperti ayam pedaging, ayam petelur lebih alot dagingnya dan hanya memiliki sedikit daging. Selain daging, kotoran dari ayam petelurpun juga bermanfaat, banyak yang digunakan untuk pupuk atau biasa disebut dengan pupuk kandang. Meski banyak manfaat dari beternak ayam petelur namun yang lebih diprioritaskan adalah produksi hasil telurnya.

      Produksi telur sangat dibutuhkan dalam pasar baik pasar menengah kebawah maupun pasar menengah keatas, tidak terlepas dari banyaknya manfaat dan fungsi dari telur tersebut. Telur memiliki banyak fungsi dan kegunaan, baik secara fisiknya maupun secara kandungannya sendiri. Telur banyak dibutuhkan dalam adonan membuat roti, tidak ada produksi roti yang tidak menggunakan telur, telur bahkan menjadi bahan utama meskipun hanya dibutukan sedikit baik putih telurnya maupun kuning telurnya saja.

      Ayam petelur mungking sudah terlalu umum juga, namun tidak mudah dalam menjalankan bisnis produksi ayam petelur. Beternak ayam petelur juga harus memiliki keahlian, ketlatenan, kesabaran, dan juga memiliki jiwa yang besar, kalaupun tidak beternak ayam petelur akan hanya mengalami kerugian saja. Modal yang besar dan juga biaya merawat, biaya tempatnya semua harus benar-benar terperinci supaya tidak mengalami kerugian. Titik terpenting dalam beternak ayam petelur adalah pada masa perawatan ketika belum produksi telur atau ketika ayam tersebut masih dalam masa pertumbuhan. Karena pada masa tersebut ayam banyak membutuhkan nutrisi dan suplemen untuk menghasilkan telur yang unggul nantinya. Vaksinasi juga sangat dibutuhkan, karena segalahal yang bersangkutan mengenai beternak tidak bisa luput dari berbagai hal virus atau penyakit endemik. Ayam merupakan hewan ternak yang rentan terkena penyakit baik virus maupun lainnya, sehingga benar-benar dibutuhkan perhatian khusus dalam masa pertumbuhannya.

      Ayam petelur ada dua jenis produksi untuk mandapatkannya, yang pertama ayam yang dibeli dari kecil atau biasa disebut “kutuk” biasanya dijual setelah 3 hari dari penetasan. Dijual tidak dalam bentuk eceran melaikan dalam bentuk bok, dan satu bok berisi 100 ekor kutuk, pembelian ayam biasanya pesan dahulu di toko peternakan ayam petelur. Selanjutnya adalah ayam dalam bentuk “pullet” atau dibeli sudah dalam umur sekitar 4 bulan, sehingga tinggal menunggu sekitar 20 harian lagi untuk masa-masa ayam memproduksi telur. Kelebihan dari ayam “pullet” tidak membutuhkan tenaga lebih untuk mengurus dari kecil, namun kekurangannya ayam pullet harganya lebih mahal.

      Berdasarkan dari pembahasan diatas yang akan lebih lanjut ditekankan adalah berwirausaha beternak ayam petelur mulai dari pullet berumur sekitar 16 minggu. Pullet dibeli sekitar pada umur sekitar 16 minggu, dan sekiranya masa-masa sudah siap bertelur hanya tinggal menunggu beberapa hari lagi.

C.    Proses

1        Proses awal adalah menyiapkan lahan tanah untuk membangun kandang untuk tempat ayam.

2        Memesan ayam petelur sejumlah 200 ekor, berumur sekitar 16 minggu atau biasa disebut dengan pullet. Selanjutnya menunggu kedatangan ayam yang sudah dipesan.

3        Setelah ayam datang kemudian langsung dimasukkan kedalam kandang

4        Ayam setiap harinya di beri makan dan minum sehari dua kali, pagi dan siang hari. Makanan ayam berupa kosentrat atau biasa disebut sentrat, katul atau dedak, dan jagung yang sudah halus. Pembutan pakan ayam ini memiliki perbandingan untuk sentrat sebanyak 50 Kg, Jagung 70 Kg, dan katul 30 Kg. Kemudian hanya tinggal dicampur dan siap untuk di berikan kepada ayam. Pemberian minum dengan vitamin Egtimulan dan Rodek di berikan secara bergantian setiap harinya. Pemberian minum dengan takaran vitamin 1 sendok makan untuk satu timba sedang, dan untuk satu deret kadang yang berisi 100 ayam di berikan 4 sampai 5 timba.

5        Setiap hari dilakukan seperti hal diatas selama menunggu masa ayam produksi telur, kurang lebih menunggu sampai 25 hari kemudian ayam bertelur.

6        Setiap hari kandang dibersihakan dengan menyapu kandang pada sore harinya. Seletah menyapu kemudian dengan membersihkan tempat minum ayam, untuk tempat makannya hanya perlu di ketuk-ketuk supaya sisa-sisa makanan berkumpul di tengah dan dapat dimakan lagi oleh ayam ketika lapar.

7        Setelah masa ayam bertelur, pengunduhan telur dilakukan pada siang hari dan sore hari. Karena masa ayam bertelur sekitar jam 11:00 sampai dengan jam 13:00. Kemudian untuk masa bertelur selanjutnya sekitar jam 14:00 sampai jam 16:00 sore.

8        Menjelang malam ayam sudah mulai istirahat, dan diharuskan untuk menyalakan lampu kandang. Penerangan yang baik menggunakan lampu yang berwarna putih.

9        Untuk telur yang sudah diunduh sehari untuk 200 ekor ayam mendapat sekitar 250 sampai dengan 300 butir telur. Sehingga jika dihitung persembilan sakitar satu tumpuk (1 tempt telur atau ektre terdapat 30 telur, satu tumpuk telur terdapat 9 ektre)

10    Telur dijual setelah sekitar 5 sampai 6 tumpuk, dalam hitungan hari sekitar lima sampai enam hari sekali.

11    Pendistribusian telur keseluruh penjual telur yang memiliki harga jual yang cocok.

D.    Keunggulan

      Ketika membicarakan sebuah keunggulan atau ciri khas dari peternakan ayam petelur ini mungkin akan menglami sebuah kebingungan dalam mengungkapkannya. Namun dapat diambil dua sudut pandang mengenai keunggulan dari peternakan ayam petelur. Keunggulan secara umum dari berwirausaha peternak ayam diantaranya

1        Cepat mendapat kan hasil. Hasil dari berternak ayam petelur akan cepat terasa ketika ayam sudah memproduksi telur, dan waktu yang diperlukan untuk menungguu ayam menghasilkan telur tidak cukup lama.

2        Mudah berkembang. Berternak ayam petelur sangat mudah berkembang, apalagi ketika pemeliharaannya benar dan sesuai dengan prosedur makan berternak ayam petelur sangat mudah berkembang.

3        Hasilnya berlipat dibanding dengan yang lainnya. Penjualan telur ayam dapat dikatakan akan berlipat ganda dari modal ketika harga penjualan sedang bersahabat. Selain dari segi penjualan telurnya, setiap hari ayam dapat bertelur 2 sampai 3 kali, dan hal inilah yang dapat menghasilkan produksi hasil berlipat daripada berwirausaha lainnya.

4        Apabila mengalami kerugian cepat pulih kembali. Berwirausaha tidak akan terlepas dari unsur kerugian, semua orang yang berwirausaha pasti sudah pernah mengalami kerugian, baik hanya sedikit maupun banyak. Berternak ayam petelur memiliki resiko yang sangat tinggi, selain itu berwirausaha ayam petelur juga harus memiliki chemistry atau kecocokkan. Resiko tertinggi dari wirausaha ayam petelur adalah ketika bahan-bahan kebutuhan untuk ayam naik, sedangkan harga jual telur sangat rendah. Hal ini harus diimbangi dengan manajemen keuangan yang baik. Namun ketika keadaan tersebut terjadi, dapat ditandai setelah masa krisis tersebut harga akan stabil kembali dan penjualan telur akan memiliki harga yang lumayan tinggi.

5        Perputaran uang lebih mudah. Berwirausaha ayam petelur sangat menjanjikan ketika sudah lancar, perputaran uang juga lebih mudah, ketika kebutuhan-kebutuhan yang lain sangat mendesak.

      Sedangkan keunggulan secara khususnya atau ciri khasnya dibanding dengan peternak ayam petelur yang lainnya yakni, ayam yang diternakkan memiliki siklus yang baik dibanding dengan peternak lainnya. Karena pemeliharaan yang teratur, kandang yang selalu dibersihkan vaksinasi yang teratur, membuat ayam selalu sehat dan memproduksi telur lebih cepat dari peternak yang lainnya, serta telur lebih padat, dan ukuran sesuai dengan standart penjualan. Selian itu keunggulan lainnya pada tahun 2007 dan 2009, ketika krisis terjadi pada seluruh para peternak ayam petelur, dan baik kalangan menengah kebawah serta menengan keatas semua mengalami kerugian dan kebangkrutan, hinnga menyebabkan banyak yang berhenti beternak, ayam yang saya pelihara bersama keluarga masih bisa bertahan hingga sekarang.

E.     Pemasaran

      Pemasaran telur ayam tidak mudah dan juga tidak gampang. Hal yang paling penting dalam bertenak ayam petelur adalah bagian memelihara dan juga penjualan atau pemasaran. Pemasaran telur seluruh penjuru maupun seluruh daerah menerima bahkan meminta karena kebutuhan telur yang sangat dominan. Pentingnya telur dalam indutri sangatlah mempengaruhi jalannya perekonomian juga. Perindustrian roti, restoran-restoran, perindustrian mie instan, dan masih banyak lainnya. Untuk konsumsipun juga sangat dibutuhkan kandungan proteinnya. Industru rumahanlun juga membutuhkan telur, seperti catring, pemesanan roti untuk acara-acara, dan masih banyak lagi. Kebutuhan telur dari kalangan kecil menengah keatas, bahakan daerah terpencil dan kota besar.

      Mengenai pemasaran ada saat yang sangat peting yaitu penjualannya. Penjualan telur melalui agen-agen pembeli telur, yang nanti akan di distribusikan ke agen yang lebih besar jangkauan distribusinya, kemudian agen tersebut mendistribusikan kepabrik-pabrik yang sudah menjadi langganan. Untuk penjualan telur, tidak hanya menjual saja namun mengenai negosiasi harga adalah yang paling utama dan penting. Harga telur perkilo paling minimal adalah Rp.11.000, sedang paling mahal atau maximal Rp.18.000. Bernegosiasi harga telur harus banyak-banyak pertimbangan, antara agen pembeli yang satu dan lain terkadang memiliki harga yang berbeda. Ketika sudah mendapat harga yang sesuai dan di setujui kedua belah pihak maka penjualanpun sudah sah, kemudian tinggal menunggu pembeli mengabil telur dan penjual menerima uang. Untuk pemasaran dikalangan sendiri pembeli langsung datang kerumah penjual dan membeli sesuai yang dibutuhkan sedang harganya mengikuti harga pasar.

F.     Biaya

      Biaya yang dibutuhkan untuk berwirausaha peternakan ayam petelur tidaklah sedikit. Segala keperluan untuk perawatan dan pemeliharaan ayam sangatlah banyak dan terperinci. Perhitungan biaya dapat di rumusakan sebagai berikut.

1.      Pembelian ayam Pullet                        : @ Rp.53.000 x 200 = Rp.10.600.000

2.      Kandang ayam keseluruhan    : Rp.8.000.000

Rincian        : a. Batrei tempat ayam, 1 batrei berisi 10 kotak ayam dengan harga @ Rp.55.000 x 20 = 1.100.000

b. Penunjang lainnya seperti semen, kayu, asbes, paralon, selang, kran, paku, bambu. Total = Rp.6.900.000

3.      Makanan ayam dan obat/vitamin        : Rincian

a.       124P/ sentrat                    : 1 sak (50 Kg) Rp.350.000

b.      Jagung                              : 1 Kg Rp.3500

c.       Katul                                : 1 Kg Rp.3000

d.      Vitamin Egtimulan           : 1Kg Rp.80.000

e.       Obat Rodek                     : 1 Kg Rp.700.000

      Pencampuran pakan ayam sentrat : jagung : katul, berturut-turut adalah 50 kg : 70 kg : 30 kg. Dapat digunakan 2 sampai 3 hari. Jadi rincian biaya pakan ayam 350.000 + 245.000 + 90.000 = Rp.685.000. jadi satu bulan dapat dihitung sekitar Rp.10.275.000

      Minum vitamin dan obat, ketika umur ayam sudah produktif maka pemberian vitamin dan obat sekitar seminggu 3 kali sampai hanya 1 kali seminggu. Jadi rincian biaya untuk obat dan vitamin untuk masing-masing 1Kg dapat digunakan 2 sampai 4 bulan.

4.      Biaya tenaga               : Perbulan Rp. 300.000

G.    Biaya Produksi

       Biaya produksi yang dibutuhkan untuk satu ekor ayam dapat dirincikan sebagai berikut:

1.      Harga beli satu ekor ayam pullet                                             : Rp53.000

2.      Harga baterai utuk satu ekor ayam                                         : Rp5500

3.      Harga perlengkapan kandang untuk satu ekor ayam              : Rp34.500

4.      Biaya pakan ayam satu kali makan untuk satu ekor ayam      : Rp 600

5.      Biaya minum ayam satu kali minum untuk satu ekor ayam    dengan vitamin                                                                                   : Rp400

6.       Biaya perawatan ayam                                                           : Rp50

      Biaya total satu ayam selama ayam produksi :

1.      Harga beli satu ekor ayam pullet                                             : Rp53.000

2.      Harga baterai satu ekor ayam                                                  : Rp5500

3.      Harga perlengkapan kandang untuk satu ekor ayam              : Rp34.500

4.      Biaya pakan                : Rp1.620.000

5.      Biaya minum               :Rp1.080.000

6.      Biaya perawatan         :Rp45.000

Total biaya produksi satu ekor ayam                    : Rp 2.838.000

H.    Keuntungan

      Keuntungan yang didapatkan dalam berwirausha peternakan ayam untuk sehari dengan ayam sejumlah 200 ekor adalah Rp70.000 ketika harga normal dan ketika harga bagus keuntungan dapat diperoleh hingga Rp100.000. Namun ketika harga turun bisa sampai rugi. Harga telur perkilo paling rendah adalah Rp11.000, dan untuk harga paling mahal perkilo adalah Rp18.000.

I.       Pengembangan Pasar

      Kunci pengembangan pasar dari penjualan telur adalah pada konsumen, dan bahan baku lainnya, ketika bahan baku naik maka harga telurpun akan turun namun juga tidak pasti, terkadang ketika harga bahan-bahan lainnya naik, terkadang telur tetap dan tidak mengalami kanaikan harga. Pengembangan pasar tergantung pada harganya, dan kebutuhan akan telur. Selama para peternak telur berproduksi dimanapun akan tetap membutuhkan telur tanpa terkecuali, karena kebutuhan akan telur tidak hanya konsumen dalam negeri namun juga luar negeri.

      Pengembangan pasar telur juga berdistribusi diluar jawa, baik bali, kalimantan dan juga propinsi lainnya. Untuk ayam yang sudah tidak berproduksipun juga masih dapat diperjual belikan yakni dengan istilah diafkir, dijual dan diganti dengan ayam yang baru. Sedangkan ayam afkiran dijual dalam skala besar, katika umur ayam sekitar umur 30 bulan atau 2 tahun setengah, ayam afkir banyak di pesan dan dibeli biasanya untuk produksi warung-warung atau depot-depot soto lamongan, ayam bakar aataupun warung sate-sate. Berwirausaha ayam petelur juga merupakan usaha yang paling baik, karena tidaklah perlu sampai mengimpor, dan hal inilah yang menjadikan kelebihan lain dibandingkan dengan usaha lainnya yang berkaitan dengan bahan pokok makanan ataupun kebutuhan pokok.

J.      Kontinuitas

      Keberlangsungan dari wirausaha paternakan ayam petelur termasuk dalam skala bersistem. Dari mulai berumur sekitar sekitar 16 minggu, kemudian berproduksi telur, hingga berumur 30 bulan kemudian diafkir, dan sebelum diafkir ayam baru sudah harus dipesan. Jadi ketika ayam yang lamu diafkir maka tinggal menunggu ayam baru datang dan langsung dimasukkan kedalam kandang, jarak dari ayam yang sudah mulai bertelur dengan yang akan datang sekitar 3 bulanan, ataupun sekiranya memiliki modal dapat langsung membeli tanpa harus menunggu tiga bulan. Setelah ayam memproduksi telur hingga tidak berproduksi lagi bermasa sekitar 30 bulan kemudian diafkir dan diganti dengan ayam yang baru. Hal tersebut bersiklus namun tidak harus sesuai dengan sistemnya atau perhitungannya.

Lampiran