Minggu, 08 Mei 2016

STUDI MASYARAKAT INDONESIA "DANGDUT"



Nadiyya Qurrotu Aini Zummi
120741421230 / P.IPS off B


DANGDUT
Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia
            Buku mengenai Dangdut: musik, indentitas, dan budaya Indonesia ini merupakan kajian musikologis yang membedah perkembangan stilistik musik dangdut dengan menggunakan gaya vokal, melodi, irama, harmoni, bentuk, dan teks lagu untuk mengartikulasikan pergulatan simbolis, meraih makna di ranah kebudayaan. Dangdut sendiri pada sekitar tahun 1970-an dianggap sebagai musik kaum urban yang menjadikan bagian terpenting dan menguntungkan bagi industri rekaman musik, film, video dan petunjukan di TV. Walaupun bagitu musik dangdut tetap asosiasikan sebagai musik kaum bawah. Karena musik dangdut dianggap sebagai musik rakyat, banyak para politisi yang menggelar orkes-orkes dangdut untuk menggalang massa dalam kampanye-kampanye politik.
            Musik dangdut dalam konotasi negatif merupakan musik dengan sajian yang menghebohkan, dimana biduan atau penyanyinya menggunakan pakaian atau kostum yang menarik perhatian, dengan lenggak-lenggok goyangan yang agak seronok sampai erotis. Pada tahun 2005-an grup musik dangdut yang berbau pada hal-hal yanng tidak baik ditentang oleh kelompo-kelompok Islam, dan dinas pemerintahan. Ada juga grup musik dangdut yang sampai dilempai batu karena menyajikan goyangan erotis dipanggung.
            Musik dangdut adalah musik yang spesial musik yang merakyat dan merupakan musik yang unik, karena ketika seseorang baik sengaja maupun tidak sengaja meraka tanpa disuruh pasti akan menggerakkan badannya mengikuti alunan musiknya. Orang-orang bergoyang, karena musik dangdut adalah musik yang tidak terlepas dari istilah bergoyang.
            Musik dangdut merupakan hibrida dari banyak jenis musik, dari identitas-identitas musik lainnya, seperti melayu, harmonium, dan gambus. Masuknya lagu-lagu india dari film-film yang beredar menjadi ilham bagi berkembangnya musik dangdut. Pada renzim pak Sukarno lagu-lagu barat yang berhasa Inggris dilarang untu beredar di Indonesia yang diperbolehkan adalah musik India. Berkembanglah orkes-orkes melayu dan muncullah istilah “Dangdut”. Orkes-orkes melayu ini lah yang melahirkn para bintang dangdut Indonesia dengan mengusung ciri khas India. Artis-artis yang terkenal diantaranya Ellya Khadam yang dianggap sebagai pelopor genre dangdut, lagu andalannya dalah “Boneka dari India” yang sangat populer sekali.
            Kemudian lahir juga penyanyi berbakat bernama Munif Bahasuan, yang biasa bernyanyi di acara persta-pesta yang diiringi dengan musik gambus. Lagunya yang populer hingga ke mancanegara adalah “Ya Musthofa” pada masa itu. Kota Surabaya melahirkan banyak musisi-musisi dan artis-artis, ini dipelopori oleh A.Kadir dari Orkes Sinar Kemala. A.Kadir banyak memoles para artis-artis seperti A.Rafiq, Ida Laila, Ali Atlantas. Achmad Rafiq sendiri menggebrak dunia dangdut dengan goyang khasnya dan penampilannya yang seperti Elvis, sehingga dijuluki dengan Elvis Indonesia. Lagunya yang terkenal adalah “Pandangan Pertama” yang sangat kental dengan musik India.
             Dangdut digambarkan sebagai rakyat, persambungan antara dangdut dan rakyat terjadi pada tiga tataran intertekstual. 1. Dangdu adalah rakyat. 2. Dangdut untuk rakyat. 3. Dangdut sebagai rakyak.
             Pada tahun 1960-an lahirlah penyanyi muda yang berbakat yang iya terkenal sepanjang masa oleh rakyat Indonesia yaitu Roma Irama, penyanyi yang sangat terkenal dengan lagu-lagunya yang menggambarkan anak muda, percintaan, kegalauan, kesedihan, ke Tuhanan, politik, nusantara dan masih banyak lagi. Banyaknya penggemar Roma. Roma irama besar dengan Orkes Melayu Soneta.
            Kemudian muncul dan sangat terkenal yaitu Mansur.S dengan lagunya yang terkenal adalah “Khana”. Lagunnya tersebut memiliki unsur  yang serupa dangan yang ada di film-film India. Kemudian ada lagi yaitu Elvy Sukaesih yang dijuluki dengan Ratu dangdut, lagunya yang sangat terkenal adalah “Kejam”, “Ijinkanlah”, dan “Menangis”.
            Dangdut sebagai musik, identitas, dan budaya Indonesia dari tahun ketahun petumbuhannya semakin besar, peminatnya pun juga masih banyak, yang membedakan musik dangdut dari tahun ketahunnya adalah bentuk musiknya, alunanya, durasi waktunya, ketukannya, dan liriknya yang menggambarkan suasana hati. Bait-baitnya dengan aturan yang berbeda, melodi dari musik yang mengiringinya, birama yang dibawakan, seruan vokalnya, aransemen musik yang dibawakan.
            Dangdut menjadi sangat fenomenal pada abad 21 yaitu ditandai dengan goyangan yang berbeda dari masing-masing penyanyi. Goyangan menjadi ciri khas seorang penyanyai dan menjadi identitas seorang penyanyi setelah suara dan lagunya. Berkembangnya musik dangdut yang dimualai dari musik India, Melayu, Gambus, dan menjadi identitas yang disebut dengan dangdut sebagai musik rakyat Indonesia.
            Dangdut adalah musik rakyat, yang dikonstruksikan sebagai cerminan alami rakyat. Dangdut untuk rakyat memaparkan bahwa lagu-lagu yang disampaikan merupakan makna tentang rakyat dan kehidupan rakyat, dangdut bukan milik kelas, namun milik bersama, semua dapat menikmati musik dandut. Dangdut sebagai rakyat, adalah dangdut yang mecirikan sebagai rakayat, bahwa dangdut adalah rakyat dan untuk rakyat, dangdu tbikan milik perseorngan namun milik semua lapisan masyarakta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar