Minggu, 08 Mei 2016

BLITAR KU



Liburan Bukan Berarti Mati, Hibernasi, dan Pasif

The Long Day Closes...

No star is o’er the lake, is pale watch keeping
the moon is half awake, through gray mist creeping
The last red leaves fall round the porch of roses
The clock hath ceased to sound
The long day closes...
            Lirik lagu diatas merupakan sebagian dari sebuah lagu mengenai rasa lelah, dan ungkapan rasa  ingin beristirahat setelah melakukan sesuatu hal yang melelahkan. Lagu ini biasa dinyanyikan pada acara berkabung kematian, khususnya sering dinyanyikan dipemakaman anggota D' Oyly Carte Opera Company pada tahun 1868. Selain itu lagu The Long Day Closes juga menjadi soundtrack film Topsy Turvy atau biasa disebut "Resolusi" dan film Terence Davies The Long Day pada tahun 1992 oleh Pro Cantione Antiqua yang dinyanyikan secara capella. Lagu ini sekarang juga sedang digarap pula oleh anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Negeri Malang, yang dipersiapkan untuk kompetisi paduan suara di Universitar Brawijaya pada bulan November 2014 yang akan datang.
            Beralih dari sudut pandang secara sejarah mengenai lagu The Long Day Closes, sekarang kita menuju kepada sudut pandang masa kini mengenai The Long Day Closes, rasa ingin beristirahat dari rutinitas yang melelahkan. Karena penulisnya adalah seorang mahasiswi cantik Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, jadi mungkin sekali dan cocok ungkapan The Long Day Closes untuk para mahasiswa/wi yang telah sampai pada masa liburan, termasuk yang sedang mengetik tugas ini.
            Masa liburan adalah suatu kesempatan untuk siswa ataupun mahasiswa bahkan juga orang-orang yang bekerja untuk melepas rasa stres, lelah, bosan, dan lainnya dari rutinitas yang dilakukan berulang-ulang untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Masa liburan banyak yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga, bertemu atau berkumpul dengan teman sebaya untuk melepas rasa rindu. Berbeda dengan mahasiswa/wi yang termasuk aktivis, mereka memiliki arti masa liburan yang berbeda dengan mahasiswa/wi yang biasa-biasa saja, yaitu masa mengabdikan diri penuh untuk organisasi. Sehingga masih tetap saja berkeliaran didalam kampus, sedang mahasiswa/wi yang biasa saja alias “kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang)” sudah pasti mudik atau pulang kekampung halaman.
            Liburan adalah saat bebas dari tugas, dan kewajiban, sungguh menyenangkan dan merupakan waktu untuk bermalas-malasan. Namun, jangan disalah artikan dulu, biasanya mahasiwa/wi yang termasuk dalam kategori kupu-kupu sudah memiliki planing untuk liburannya, seperti bekerja untuk mencari tambahan uang saku, juga untuk menyabut hari Raya Idul Fitri yang memang bertepatan pada saat liburan. Selain mencari kerja, ada juga yang mengelola usaha orang tua, jadi bekerja dirumah sendiri, biasa disebut dengan membantu orang tua, kalau istilah jawanya adalah “ngabekti marang wongtuo”. Nah, resikonya adalah tidak mendapat gaji sendiri, tetapi dapat meringankan pekerjaan orang tua, dan setidaknya bergunalah ia selama liburan, dari pada hanya bermalas-malasan.
            Sudah cukup pengantarnya mengenai liburan dan kegiatan liburan yang biasa mahasiswa/wi lakukan. Sekarang saatnya saya untuk menceritakan kegiatan dan kesibukan apa saja yang saya lakukan selama liburan. Namun, sebelumnya, perhatikan dengan baik dan seksama apa yang akan saya sampaikan dalam tulisan ini. Baca perlahan, resapi, dan bayangkan, anda pasti akan terbawa suasana dan setting yang akan saya gambarkan.
            Baiklah kita mulai dari awal liburan perkuliahan. Liburan kuliah tahun ini “2014” benar-benar sangat menyenangkan, banyak kegiatan dan banyak pengalaman yang didapat. Awal liburan jatuh pada bulan Mei 2014, untuk tepatnya tanggal berapa saya lupa, karena saya adalah mahasiswa aktivis (ciye...), jadi saya tetap berkeliaran dikampus untuk berkegiatan bersama Tim Paduan Suara Mahasiswa UM Swara Satata Çakti. Selain itu juga ada agenda rapat untuk panitia mengenai KKL II yang direncanakan akan menuju ke pulau Dewata Bali.
 


Foto diatas adalah foto saat rapat KKL II, bersama dosen dan juga travel terkait. Jangan dicari dimana sosok saya berada, dan jangan berharap menemukan saya pada gambar diatas, karena saya yang mengambil fotonya.

            Beralih kepada kegiatan lain, mari saya ajak menuju kampung halaman saya, Kota Patria Blitar tercinta, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua. Tepatnya Rt/Rw 04/03, Desa Gedangan, Dusun Gambar, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Jangan dikiran berada di Kota Madya, bukan, tetapi tepatnya di ujung paling Barat Kota Blitar, perbatasan dengan Kabupaten Tulungagung. Desa yang subur, dengan kegiatan utama masyarakatnya adalah petani dan peternak ayam telur, dan guru sampai dosen, selain itu juga sebagai pengusaha. Anak mudanya sebagian besar mengenyam bangku pendidikan, dan paling rendah tingkat pendidikan adalah SMA dan sederajat.
            Kegiatan liburan semester ini banyak saya habiskan dikampung halaman, karena liburan Universitas tercintaku UM bersamaan dengan liburan sekolah. Jadi sesuai dengan kalender pendidikan dan bisa menghabiskan liburan bersama keluarga yang notabennya sebagai guru. Minggu pertama liburan masih di Malang, kemudian pulang ke Blitar. Sesampainya di kampung halaman, langsung saja tugas menyapa. Sama seperti tahun-tahun lalu, ada acara penutupan kegiatan pembelajaran, yang mana acaranya meliputi wisuda, dan pengajian akbar. Tahun ini saya diberi amanah bertugas sebagai sie Acara dan berkolaborasi dengan Ibu saya sendiri yang berperan sebagai manager pada kegiatan Haflah Akhirussanah Madrasah Diniyya. Namun, ada hal yang berbeda pada acara Haflah tahun ini yaitu, acara dibantu oleh teman-teman PKL (Program Kerja Lapangan) dari Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Blitar. Teman-teman yang ditugaskan untuk PKL di Madin ada sekitar tujuh orang, diantaranya ada Kholel Gibran, Akhmad Khoirun Nizzam, Zaenal Vatiqyn, Jemy, Daus, Ulum, yang satunya saya lupa, maaf ya. Acara Haflah Akhirussanahnya dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2014, rincian acaranya diantaranya adalah, penampilan-penampilan tarian islami dari adik-adik madin, mars TPQ, kemudian penampilan Sholawat Al-Banjari, Pembacaan ayat Al-Qur’an, pengukuhan wisudawan/wati dan pengajian akbar.
 


     

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar