Senin, 12 Mei 2014

ANALISIS KURIKULUM IPS 2013

ANALISIS KURIKULUM IPS 2013



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Perencanaan Pembelajaran IPS
yang dibina oleh Ibu Dra. Siti Malikhah Towaf, Ph. D.


oleh kelompok 6
Anggota :
Ary Kusumawati Setyagama                    (120741404090)
Iin Roifatul Zanah                                                (120741421212)
Nadiyya Qurrotu Aini Zummi                  (120741421230)
Siti Sajarotul I                                           (120741421229)
                               
Offering: B


 









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Maret 2014




BAB I
PENDAHULUAN

            Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih yang menjadi satu kesatuan yang utuh, dan dalam pengaplikasian pada kegiatan pembelajaran diharapkan dapat menjadi semangat dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih bermakna karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sejalan denga hal tersebut masing-masing anak akan membangun sendiri pemahaman terhadap konsep atau pengetahuna yang baru dan anak menjadi arsitek dalam membangun dalam gagasan baru tersebut.
            Menurut Nasution terdapat tiga tipe kurikulum yakni, separated subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrater Curriculum. Berdasarkan dari tipe kurikulum diatas kajian mengenai kurikulum IPS 2013 masuk kedalam tipe kurikulum yang integrated atau terpadu, tidak terkotak-kotan tersendiri, melainkan membentuk satu kesatuan yang utuh antar materi pelajaran yang diajarkan.
            Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan IPS merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih (overlaping). faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi ialah kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan persepi. Faktor lain dimungkinkan karena krnganya forum akademik yang membahas dan memasyarakatkan istilah atau nomenklatur hasil kesepakatan komunikasi akademik.
            Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial dengan unsur kajiannya dalam konteks peristiwa, fakta, dan generalisasi. Tema yang dikaji dalam IPS adalah fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat baik masa lalu, masa sekarang, dan kecenderungannya di masa-masa mendatang. Pada jenjang SMP/MTs, mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata palajaran IPS, peserta didik diharapkan dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Kurikulum IPS 2013:2). Berdasarkan uraian tersebut, masalah umum dalam makalah ini dapat dirumuskan yaitu, mengenai analisis kurikulum IPS 2013.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kurikulum IPS
            Kurikulum integrated merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan  pendekatan antar budidang studi (Trianto,2007:47). Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan priorias kurikuler dan menemukn keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpangg tindih di dalam beberapa bidang studi (Fogarty,1991:76).
            Kelebihan dari tipe integreted yakni, (1) adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang. (2) memotivasi siswa dalam belajar. (3) tipe integreted juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Tipe ini guru tidak perlu mengulang kembali mteri yangtumpang tindih, sehingga tercapailaj efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
            Selain terdapat kelebihan pada kurikulum integrasi IPS, juga terdapat kekurangan diantaranya, (1) terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diperioritaskan. (2) penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe integrasi secara utuh. (3) tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya. (4) pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari msing-masing bidang studi menurut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.



B.     Perubahan Pada IPS

No
Implementasi kurikulum lama
Kurikulum baru
1.
Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2.
Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar.
Menggunakan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam  memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3.
Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan masa kajian.
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya.


C.    Tujuan Pembelajaran Ips
Tujuan utama dari pembelajaran IPS adalah untuk membina peserta didik menjadi warga negara yang mampu mengambil keputusan secara demokratis dan rasional yang dapat diterima oleh semua golongan yang ada di dalam masyarakat. Adapun rincian tujuan mata pelajran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan :
1.    Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2.    Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3.    Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4.    Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat, lokal, nasional, dan global.

D.    Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi IPS meliputi :
1.    Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu ;
2.    Perubahan masyarakat Indonesia pada zaman praaksara, zaman Hindu-Buddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal reformasi;
3.    Jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat;
4.    Interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi;

E.     Prinsip-Prinsip Belajar, Pembelajaran, Dan Penilaian
Proses pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan proses sain. Beberapa keterampilan yang dibina antara lain:
1.    Keterampilan berpikir yaitu kemampuan mendeskripsikan, mendefinisikan, mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat generalisasi, memprediksi, membandingkan dan mengkontraskan, dan melahirkan ide-ide baru;
2.    Keterampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah, menulis, berbicara, mendengarkan, membaca dan menginterpretasi peta, membuat garis besar, membuat grafik dan membuat catatan.
3.    Keterampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan dengan masalah, menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan, menerima, menolak atau memodifikasi hipotesis dengan tepat.
4.    Keterampilan sosial yaitu kemampuan bekerjasama, memberikan kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda non-verbal yang disampaikan oleh orang lain, merespon berbagai masalah, memberikan penguatan terhadap kelebihan orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.
Dengan landasan pada harapan di atas, pembelajaran IPS memiliki lima langkah pokok yaitu:
1.    Mengamati yaitu kegiatan belajar dari lingkungannya melalui indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek. Tujuannya untuk memperoleh pengalaman dan melihat fakta tentang keadaan lingkungan sekitarnya;
2.    Menanya yaitu kegiatan peserta didik untuk mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, atau suatu proses tertentu;
3.    Mengeksperimen, yaitu kegiatan mengumpulkan data melalui kegiatan uji coba, mengeksplorasi lebih mendalam, dan mengumpulkan data sehingga data yang telah diperoleh dapat dianalisis dan disimpulkan;
5.    Mengasosiasi yaitu kegiatan peserta didik untuk membandingkan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting;
Kelima proses tersebut dapat diisi dengan berbagai kegiatan yang relevan. Penilaian peserta didik juga diarahkan pada kelima proses pembelajaran. Dengan demikian strategi penilaian  proses dan hasil belajar yang digunakan adalah penilaian kelas. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya siswa (portfolio), dan penilaian diri.

F.     Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

KELAS VII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1         Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya.
1.2         Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat.
1.3         Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1         Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada zaman Hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang.
2.2         Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
2.3         Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan  interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3.1       Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).
3.2       Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada zaman praaksara, zaman Hindu Buddha dan zaman Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik.
3.3       Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
3.4       Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1       Menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).
4.2       Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada zaman praaksara, zaman Hindu Buddha dan zaman Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang.
4.3       Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di lingkungan masyarakat sekitar.
4.4       Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk  dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.

KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1        Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya.
1.2        Menghayati ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik  dalam masyarakat.
1.3        Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1        Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada zaman penjajahan dan gerakan kebangsaan dalam menumbuhkan rasa kebangsaan.
2.2        Berperilaku jujur, sopan, estetika dan memiliki motivasi internal ketika berhubungan dengan lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik.
2.3        Menunjukkan perilaku peduli, gotong royong, tanggungjawab dalam berpartisipasi penanggulangan permasalahan lingkungan hidup.
3.    Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3.1        Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).
3.2        Mendeskripsikan perubahan masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan serta perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, dan politik.
3.3        Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik  dalam masyarakat.
3.4        Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.    Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1        Menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik) di lingkungan sekitar.
4.2        Menyajikan hasil olahan telaah tentang peninggalan kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik yang ada di lingkungan sekitarnya.
4.3        Menggunakan berbagai strategi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi. dan politik di lingkungan masyarakat sekitar.
4.4        Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.





KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1         Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik.
1.2         Mensyukuri adanya kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik  dalam masyarakat yang mengatur kehidupan manusia dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia.
1.3         Mensyukuri karunia dan rahmat Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1         Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
2.2         Memiliki kepedulian dan penghargaan terhadap lembaga sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
2.3         Memiliki rasa tanggungjawab, peduli, percaya diri dalam mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat
3.    Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3.1         Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
3.2         Menelaah perubahan masyarakat Indonesia dari zaman pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, dan politik dalam wawasan kebangsaan.
3.3         Membandingkan manfaat kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik  dalam masyarakat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.4         Membandingkan landasan dari dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.    Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1      Menyajikan hasil olahan telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).

4.2         Menyajikan hasil olahan telaah tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada zaman pergerakan kemerdekaan sampai sekarang dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.3         Merumuskan alternatif  tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.4         Merumuskan alternatif  tindakan nyata dan melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam mengatasi masalah lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi sebagai akibat adanya dinamika interaksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.



BAB III
PENUTUP

Simpulan
            Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih yang menjadi satu kesatuan yang utuh, dan dalam pengaplikasian pada kegiatan pembelajaran diharapkan dapat menjadi semangat dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih bermakna karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Terdapat tiga tipe kurikulum yakni, separated subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrater Curriculum. Berdasarkan dari tipe kurikulum diatas kajian mengenai kurikulum IPS 2013 masuk kedalam tipe kurikulum yang integrated atau terpadu, tidak terkotak-kotan tersendiri, melainkan membentuk satu kesatuan yang utuh antar materi pelajaran yang diajarkan.
            Kelebihan dari tipe integreted yakni, (1) adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi. (2) memotivasi siswa dalam belajar. (3) tipe integreted juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat. Selain terdapat kelebihan pada kurikulum integrasi IPS, juga terdapat kekurangan diantaranya, (1) terletak pada guru. (2) penerapannya. (3) tipe ini memerlukan tim antar bidang studi. (4) pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari msing-masing bidang studi menurut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
            Kurikulum IPS 2013 sekarang, materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Menggunakan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam  memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya.





DAFTAR RUJUKAN
Dikdasmen. 2013. Kurikulum IPS 2013. Jakarta: Dikdasmen
Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013 SMP/Mts Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kemendikbud
Kusuma, Deden C. 2013. Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

1 komentar: