No.
|
TAHUN
|
PERISTIWA / KETERANGAN
|
1.
|
683
|
Prasasti Kedukan Bukit,
menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan di Palembang
|
2.
|
684
|
Prasasti Talang Tuo, menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan
di Palembang
|
3.
|
686
|
Prasasti Kota Kapur, menggunakan bahasa Sansekerta dan ditemukan
di Bangka Barat
|
4.
|
688
|
Prasasti Karang Brahi Bangko, menggunakan bahasa Sansekerta dan
ditemukan di Merangi, Jambi
|
5.
|
1380
|
Terdapat tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh
|
6.
|
1908
|
Pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku
bacaan yang diberi nama Commissie
voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan
novel-novel, seperti Siti
Nurbaya dan Salah
Asuhan, buku-buku penuntun bercocok
tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran
bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
|
7.
|
16 Juni 1927
|
Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk
pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia
|
8.
|
28 Oktober 1928
|
|
9.
|
1933
|
Berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya
sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
|
10.
|
1936
|
Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia.
|
11.
|
25 - 28 Juni 1938
|
Dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
|
12.
|
18 Agustus 1945
|
Ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara.
|
13.
|
19 Maret 1947
|
|
14.
|
28 Oktober s.d
2 November 1954
|
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk
terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa
kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
|
15.
|
16 Agustus 1972
|
H. M.
Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui
pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan
Presiden No. 57 tahun 1972
|
16.
|
31 Agustus 1972
|
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah
resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
|
17.
|
28 Oktober s.d
2 November 1978
|
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres
yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak
tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
|
18.
|
21 - 26 November 1983
|
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres
ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55.
Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia
untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai
semaksimal mungkin.
|
19.
|
28 Oktober s.d
3 November 1988
|
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres
ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh
Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia.
Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
|
20.
|
28 Oktober s.d
2 November 1993
|
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.
Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari
mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India,
Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres
mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan
statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya
Undang-Undang Bahasa Indonesia.
|
21.
|
26 - 30 Oktober 1998
|
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel
Indonesia, Jakarta.
Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
|
Sumber:
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar