Rabu, 17 Oktober 2012

PRINSIP GEOGRAFI dan KONSEP ESSENSIAL GEOGRAFI



1.      Prinsip GEOGRAFI...?
      Prinsip-prinsip geografi dalam kajiannya terhadap fenomena geosfer mempunyai 4 prinsip utama yaitu prinsip Persebaran, Interelasi, Deskripsi, dan Korologi. Keempat prinsip tersebut merupakan dasar dalam uraian, pengkajian dan pengungkapan gejala, variabel, faktor, dan masalah geografi (Nursid Sumaatmadja, 1988:42).
a.       Prinsip PERSEBARAN
      Adalah gejala, kenampakan, masalah, dan fakta geografi, baik yang berkenaan dengan alam maupun yang berkaitan dengan manusia yang tersebar di permukaan bumi baik secara merata, bergerombol di wilayah-wilayah tertentu ataupun tidak sama sekali tersebar merata. Dengan melihat dan menggambarkan berbagai persebaran gejala dan fakta geografi pada peta, kita akan dapat mengungkapkan hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Prinsip Persebaran merupakan prinsip utama Geografi.
 Ex: “Persebaran daerah rawan longsor di Jawa Barat”. Tidak semua daerah di Jawa Barat rawan longsor, hanya pada daerah disekitar zona pegunungan selatan Jawa Barat.
b.      Prinsip INTERELASI
      Adalah prinsip yang digunakanuntuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non fisik, artinya bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling terkait satu sama lain.
Ex: Daerah longsor sangat berkaitan dengan morfologi wilayahnya. Karena zona selatan Jawa Barat merupakan wilayah pegunungan maka morfologinya berbukit-bukit sehingga memiliki lereng yang terjal.
c.       Prinsip DESKRIPSI
      Adalah prinsip yang digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Penjelasan atau deskripsi hasil kajian tersebut dapat berupa uraian, peta, chart, tabel, grafik, citra ataupun media lainnya.
Ex: Melalui peta dapat dilihat persebaran daerah rawan longsor Jawa Barat.


d.      Prinsip KOROLOGI.
      Adalah prinsip yang komprehensif karena memadukan tiga prinsip lainnya. Prinsip korologi disebut juga prinsip keruangan karena dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta dan masalah geografi melalui tiga prinsip sebelumnya dan hubungan ketiga prinsip tersebut terdapat pada ruang tertentu.
Ex: Dapat diketahui bahwa sering terjadinya longsor dari zona selatan Jawa Barat karena morfologinya yang berbukit-bukit. Selain itu, mungkin juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang membuka hutan untuk lahan pertanian atau memotong lereng untuk jalan.

2.      Konsep ESSENSIAL GEOGRAFI...?
      Konsep essensial geografi merupakan generalisasi dari fenomena geosfer sehingga dapat dipakaisebagai acuan dasar untuk menjelaskan fenomena yang sama.
a.       Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :
        -Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. Contoh : Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan di antara 95°BT-141°BT.
        -Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah. Contoh: Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia.
b.      Jarak, adalah konsep yang menunjukkan perbedaan jauhnya antara 2 objek tempat, yang akan mempengaruhi aspek lain dalam kehidupan.
Ex: Semakin jauh jarak desa dengan kota maka akan semakin kecil pengaruh kota terhadap desa atau semakin jauh jarak desa ke kota maka semakin mahal harga produk pertanian di desa akibat biaya transport.
c.       Nilai Kegunaan, yang menjelaskan konsep manfaat suatu gejala geosfer bagi kehidupan.
Ex: Candi Borobudur selain berfungsi sebagai warisan sejarah dan budaya juga berguna untuk objek wisata.
d.      Keterkaitan Keruang, yaitu menggambarkan hubungan antara gejala-gejala geosfer yang ada disuatu tempat.
Ex: Daerah pedesaan dan perkotaan, misalnya, penduduk di wilayah perkotaan perlu makan dari daerah pedesaan, di sebaliknya penduduk dari daerah pedesaan perlu memasarkan produk alami mereka ke kota. 
e.       Deferensiasi Area, yaitu menggambarkan perbedaan-perbedaan corak antar wilayah dan ciri khusus atau karakteristik yang khas di permukaan bumi.
Ex: Jenis tanaman dibudidayakan di dataran tinggi akan berbeda dari jenis-jenis tanaman di dataran rendah. Contoh rinci di temukan di iklim Junghuhn.
f.       Aglomerasi, menggambarkan pola-pola pengelompokan terkonsentrasinya suatu gejala geosfer di suatu tempat.
Ex: Pola permukiman yang memanjang mengikuti alur sungai, mengelompokkan disekitar sumber air atau terbentuknya slump area di perkotaan bagi warga kota yang berpenghasilan rendah.
g.      Keterjangkauan, yang menjelaskan perbedaan kondisi relief bumi dan hubungannya dengan transportasi yang menghubungkan antarwilayah.
Ex: Jakarta – Bandung dapat ditempuh dalam waktu 2,5 dengan jalur tol.
h.      Morfologi, menjelaskan aneka bentuk topografi/relief permukaan bumi.
Ex: Aneka bentuk muka bumi akibat tenaga endogen dan eksogen.
i.        Interaksi, yaitu hubungan timbal balik antar 2 wilayah atau lebih.
Ex: Interaksi kota-desa erjadi karena ada perbedaan potensi alam, misalnya: desa memproduksi bahan baku, sementara kota menghasilkan produk industri. Karena kedua daerah saling membutuhkan, maka interaksi terjadi.
j.        Pola, yaitu kumpulan dari berbagai bentuk fenomena di muka bumi.
Ex: Pola permukiman.




Sumber:
-          “GEOGRAFI Sebuah Pengantar” oleh Dr.Iwan Hermawan, M.pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar