SILABUS, RPP,
MATERI, MEDIA, DAN EVALUASI
MATA PELAJARAN
IPS SMP KELAS VII
DENGAN TEMA INDIVIDU,
KELOMPOK, DAN INSTITUSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Perencanaan Pembelajaran
yang dibina oleh Ibu Dra. Siti Malikhah Towaf, Ph.D.
Oleh :
Nadiyya Qurrotu Aini Zummi
(120741421230)
Offering: B
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
April 2014
SILABUS
MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Satuan Pendidikan :
SMP
Kelas :
VII
Tema :
Individu, Kelompok, dan Institusi
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok
|
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Sumber
Belajar
|
3.3 Memahami jenis-jenis
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
4.3Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahami
jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di
lingkungan Masyarakat Sekitar
|
Kelembagaan Sosial
1.
Pengertian kelembagaan
social.
2.
Karakteristik kelembagaan
social.
3.
Jenis-jenis kelembagaan
(social, budaya, ekonomi, dan politik).
4. Contoh kelembagaan (social, budaya, ekonomi, dan politik) yang ada di
Indonesia.
|
Mengamati :
Mengamati
lingkungan
masyarakat
sekitar, membaca buku paket/
ensiklopedia
Indonesia,
tentang
pengertian dan jenis jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
dalam masyarakat ?
Mempertanyakan tentang :
Kelembagaan
sosial apa saja yang ada di dalam masyarakat ?
Mengumpulkan :
Mengamati lingkungan
sekitar, membaca buku
teks/referensi maupun
browsinginternet untuk
mendapatkan informasi
lanjutan tentang jenis-jenis
kelembagaan sosial.
Mengasosiasikan :
Menganalisis informasi
dan data yang didapat
baik dari bacaan maupun
dari sumber-sumber
terkait untuk
mendapatkan kesimpulan.
Mengomunikasikan
:
Melaporkan hasil analisis
tentang jenis-jenis
kelembagaan sosial melalui
kegiatan presentasi di
depan kelas, tulisan dalam
bentuk makalah.
|
Tugas
individu :
Membuat peta konsep tentang jenis-jenis kelembagaan sosial.
Observasi
:
Menilai
kegiatan peserta didik selama proses pembelajaran (pada saat melakukan pengamatan,
berdiskusi, presentasi).
Portofolio :
Menilai tugas-tugas/laporan yang
dibuat peserta didik.
Tes
(tulis/lisan):
Untuk menilai
kemampuan peserta
didik
dalam memahami
konsep
|
6 mg x 4 jp
|
·
Buku IPS untuk SMP/MTs
kls VII BSE
·
Buku-buku dan referensi
lain yang relevan
·
Internet
·
Media cetak/elektronik
·
Lingkungan sekitar.
|
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN ( RPP )
Satuan
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
SMP Terpadu
Kelas/Semester : VII / 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tema/Topik : Individu , Kelompok, dan
Institusi
Pertemuan Ke : 1, dan 2
A.
KOMPETENSI INTI :
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
KOMPETENSI DASAR :
1.2
Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk
Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan social, budaya, ekonomi, dan
politik dalam masyarakat.
2.2 Menunjukan perilaku rasa ingin tau, peduli, menghargai,
dan bertanggung jawab terhadap kelembagaan social, budaya, ekonomi, dan
politik.
3.3
Memahami jenis – jenis kelembagaan social, budaya, ekonomi, dan politik dalam
masyarakat.
4.3
Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahami jenis – jenis kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi, dan politik di lingkungan masyarakat sekitar.
C.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
1.
Menjelaskan pengertian kelembagaan
2.
Menggali informasi tentang kelembagaan
3.
Menjelaskan bentuk-bentuk atau jenis kelembagaan
4.
Menjelaskan ciri-ciri atau karakteristik kelembagaan
5.
Memberikan contoh dari jenis-jenis kelembagaan
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa Mampu :
1.
Mendeskripsikan pengertian kelembagaan dan menyimpulkan
2.
Mendeskripsikan lembaga sosial di Indonesia beserta contohnya
3.
Mendeskripsikan lembaga
ekonomi di Indonesia beserta contohnya
4.
Mendeskripsikan lembaga budaya di Indonesia beserta
contohnya
5.
Mendeskripsikan lembaga politik di Indonesia beserta
contohnya
6.
Menjelaskan ciri atau karakteristik kelembagaan
E.
MATERI AJAR :
Materi ini akan disajikan dalam empat pertemuan dengan, yaitu:
1. Lembaga Sosial
3. Lembaga Ekonomi
4. Lembaga Budaya
5. Lembaga
Politik
F.
ALOKASI WAKTU :
6 X 40
menit
G.
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN :
1.
Pendekatan : Saintifik Aproch
2.
Metode : Diskusi
dengan teknik STAD
2.
H.
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pertemuan ke-1 (2x40)
|
80 menit
|
|
Pendahuluan
|
a)
Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama (menghayati
ajaran agama)
b)
Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
(rasa ingin tahu)
c)
Memberikan tes Apersepsi (Pre-Tes) secara singkat
mengenai apa yang telah diketahui peserta didik mengenai kelembagaan.
d)
Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan
selama pembelajaran dan memberi
motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, dengan motivasi yang membangun nilai
kebersamaan atau patriotik.
|
10 menit
1 menit
1 menit
6 menit
2 menit
|
Inti
|
a)
Siswa mengamati bacaan dalam buku paket mengenai
pengertian lembaga secara umum dan menurut ahli, serta jenis-jenis kelembagaan.
b)
Siswa mempertanyakan, baik kepada guru
maupun temannya maksud dari bacaan yang belum dipahami.
c)
Membagi siswa menjadi 4
kelompok ( A, B, C,dan D)
masing-masing beranggotakan 8 orang.
d)
Pelaksanaan STAD
1.
Penugasan, siswa menggunakan buku paket maupun LKS juga internet, mengumpulkan atau mencari informasi mengenai jenis-jenis kelembagaan.
a.
Kelompok A mendiskusikan
mengenai lembaga sosial
b.
Kelompok B membahas mengenai lembaga ekonomi
c.
Kelompok C membahas mengenai lembaga budaya
d.
Kelompok D membahas mengenai lembaga politik
2.
Pelaksaaan diskusi kelompok, siswa mengasosiasikan
atau menganalisis informasi yang didapatkan dari buku, LKS dan internet.
3.
Siswa mengkomunikasikan atau mempresentasikan
secara ringkas hasil analisis kelompok menganai jenis-jenis kelembagaan
sosial melalui kegiatan presentasi
|
60 menit
10 menit
5 menit
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
|
Penutup
|
a)
Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran pertemuan pertama dilakukan siswa bersama guru
b)
Penugasan :
Peserta didik diberikan tugas kelompok membuat makalah atau laporan diskusi kelompok
c)
Penugasan individu, siswa mencari informasi mengenai
karakteristik atau ciri-ciri kelembagaan baik dibuku, maupun di internet
d)
Menutup pelajaran dengan berdoa menurut agama dan keyakinan
masing masing ( religius )
|
10 menit
5 menit
2 menit
2 menit
1 menit
|
Pertemuan Ke-2 (2 X 40 menit)
|
80 menit
|
|
Pendahuluan
|
a)
Memulai pembelajaran dengan
berdoa bersama sesuai
agama dan keyakinan masing-masing
(religius).
b)
Menginformasikan secara garis besar strategi pembelajaran yang
akan dilakukan.
c)
Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran (rasa ingin
tahu).
d)
Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
|
10 menit
1 menit
3 menit
3 menit
3 menit
|
Inti
|
a.
Laporan hasil diskusi kelompok dikumpulkan.
b. Siswa mengamati
hasil tugas individu yang telah didapatkan, mengenai karakteristik atau
ciri-ciri kelembagaan.
c. Siswa menganalisis
informasi mengenai karakteristik atau ciri-ciri kelembagaan yang telah
didapatkan untuk mendapatkan garis besar dan kesimpulan.
d. Guru
memanggil secara random nama siswa, untuk siswa mengkomunikasikan
didepan kelas, melaporkan hasil analisis mengenai karakteristik atau
ciri-ciri kelembagaan.
e. Siswa mempertanyakan
materi yang belum dipahami, mengenai karakteristik atau ciri-ciri kelembagaan
f.
Siswa mengumpulkan hasil kerja individu, yang
telah didapatkan dari buku maupun internet.
g.
Pengisisan Quiz atau evaluasi
|
60 menit
2 menit
1 menit
5 menit
10 menit
10 menit
2 menit
30 menit
|
Penutup
|
a.
Membuat kesimpulan tentang
materi ajar yang telah disajikan
selama pembelajaran yang dilakukan peserta didik bersama guru.
b.
Memberi penguatan dan motivasi tentang pelaksanaan tugas
mandiri tidak terstruktur (TMTT).
c.
Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius)
|
10 menit
5 menit
4 menit
1 menit
|
I.
PENILAIAN HASIL BELAJAR :
1)
Hasil kinerja peserta didik
2)
Hasil tes lisan
3)
Laporan pengamatan
4)
Hasil rubrik diskusi Tugas kelompok
J.
SUMBER BELAJAR :
a)
Alat :
Komputer/laptop, LCD,Power Point, Internet
b)
Bahan Ajar :LKS, Buku
siswa, soal-soal latihan, makalah, buku guru.
Mengetahui, Malang,
……………..
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran IPS
.......................................
.......................................
LAMPIRAN
1.
Sintaks STAD
Siswa
dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang dengan kemampuan Heterogen
• Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau
perangkat tugas yang lain
• Setiap anggota saling membantu memahami bahan
pelajaran
• Secara individu tiap 1 atau 2 minggu diberi
kuis
• Kuis di skor, dan tiap individu diberi skor
perkembangan
2.
Ringkasan Materi
1.
Pengertian dan Jenis-jenis Kelembagaan di Indonesia (Sosial, Ekonomi,
Politik, Budaya).
Istilah
“lembaga”, menurut Ensiklopedia Sosiologi diistilahkan dengan “institusi”.
Lembaga menurut
beberapa ahli memiliki pengertian sebagai
nerikut:
a)
Menurut definisi Macmillan Lembaga merupakan seperangkat
hubungan norma-norma, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai yang nyata, yang
terpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang penting
dan berulang.
b)
Adelman & Thomas dalam buku yang sama
mendefinisikan institusi sebagai suatu bentuk interaksi di antara manusia yang
mencakup sekurang-kurangnya tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah nilai kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang
lebih rendah tingkatannya. Kedua, mencakup hukum dan peraturan yang
mengkhususkan pada apa yang disebut aturan main (the rules of the game).
Ketiga, mencakup pengaturan yang bersifat kontraktual yang digunakan dalam
proses transaksi.
c)
Koentjaraningrat lebih menyukai sebutan
pranata, dan mengelompokkannya ke dalam 8 (delapan) golongan, dengan prinsip
penggolongan berdasarkan kebutuhan hidup manusia
Jenis-jenis
Kelembagaan
a)
Lembaga
Sosial.
Lembaga
Sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan
dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Terbentuknya lembaga sosial bermula dari
kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. lembaga sosial tumbuh
karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan. Untuk
mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku. Jenis lembaga sosial adalah sebagai berikut:
1)
Lembaga
Keluarga
Keluarga
merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah,
ibu, dan anak-anaknya. Dalam keluarga, diatur hubungan antaranggota keluarga
sehingga anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Keluarga
terbentuk dari sebuah perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan pemerintah.
Konsep keluarga dari
masa ke masa terus berubah. Konsep keluarga yang umumnya terdiri atas orang tua
dan anak saja, saat ini mulai bergeser. Keluarga dapat pula terdiri atas
anggota-anggota yang lebih luas, yakni kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dan
cucu. Selain itu, anggota-anggota keluarga tidak harus terikat pada garis
keturunan maupun hubungan darah yang sama. Banyak orang yang melakukan adopsi
anak, bahkan keluarga yang tidak terikat pernikahan sekalipun, menyebut diri
mereka keluarga. Selain konsepnya yang berubah, proses sosialisasi yang terjadi
kepada anak, kegiatan dalam keluarga, dan peranan tiap anggota keluarga juga
mulai bergeser jika dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Pada waktu dulu,
hubungan antara anak dan orang tua lebih terlihat dengan jelas. Karena usia dan
peranan yang sangat berbeda, seorang anak harus lebih hormat kepada orang tua
mereka. Anak-anak harus membantu pekerjaan rumah tangga orang tuanya. Di masa
sekarang, hal itu sudah tidak menjadi perhatian utama. Pada waktu dulu, seorang
anak pada usia 10-15 tahun sudah diberikan tanggung jawab yang besar untuk
membantu orang tuanya. Sekarang, anak usia
tersebut memang juga dituntut mandiri, namun dengan cara yang lain. Contohnya,
anak mandiri dalam melakukan kegiatan di sekolah dan menyelesaikan masalah
pribadinya.
Selanjutnya,
berkembang juga pola keluarga dalam ikatan antarbudaya. Contohnya, keluarga ibu
berasal dari suku A dan keluarga ayah dari suku B. Ibu maupun ayah tentunya
dari awal sudah memiliki nilai budaya yang berbeda, namun yang terjadi mereka
tetap berkomitmen untuk membentuk sebuah keluarga. Dalam kaitan ini, keluarga
berperan dalam menyatukan dua keluarga besar yang memiliki budaya yang berbeda.
b) Lembaga Ekonomi.
Lembaga
ekonomi ialah lembaga yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat. Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia
menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang
berkaitan dengan pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai
kehidupan yang sejahtera. Lembaga ekonomi
merupakan suatu pranata yang mempunyai kegiatan dalam bidang ekonomi demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat padaumumnya. Tujuan lembaga ekonomi adalah
terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Sistem
ekonomi yang merupakan usaha pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, minuman, kesehatan tubuh, dan
perlindungan diri dari gangguan luar. Kebutuhan ini dipenuhi dengan
barang-barang, seperti nasi, air, pakaian, rumah, senjata, dan obat-obatan.
Perusahaan jasa makin hari makin banyak karena memang setiap orang mempunyai
kebutuhan dan keinginan akan berbagai bentuk pelayanan (jasa).
Berdasarkan
Pasal 33 UUD 1945 terdapat tiga lembaga perekonomian yang ada di Indonesia,
yaitu koperasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS). Koperasi adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial, sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan. BUMN adalah jenis bidang usaha dan produksi yang langsung diusahakan dan
dikelola oleh negara. BUMS adalah jenis bidang usaha dan produksi yang langsung
diusahakan dan dikelola oleh masyarakat atau swasta.
c) Lembaga Budaya.
Lembaga
budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperan dalam
pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan pendidikan pada
masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara. Jenis Lembaga Budaya adalah
sebagai berikut :
1)
Lembaga Agama
Lembaga
agama adalah lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam kaitannya dengan
kehidupan keagamaan. Semua agama sama-sama memisahkan antara baik dan buruk,
yang dibolehkan dan yang dilarang, atau kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Ukuran
baik dan buruk atau terlarang telah dirumuskan dalam ajarannya. Bangsa
Indonesia dalam lintasan sejarahnya selama beribu-ribu tahun adalah bangsa yang
luwes, toleran, dan terbuka. Sejak awal, pengaruh agama-agama luar diterima
dengan baik, meskipun tidak seutuhnya.
Sebelum
masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
mengenal Tuhan dan menjunjung tinggi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada masa
Hindu-Buddha, konsep agama diterima secara baik dan ikut memperkaya khazanah
kehidupan beragama di Nusantara karena tidak sama persis dengan kehidupan
beragama di India. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ketujuh Hijriyah
atau abad ke-13 Masehi dibawa oleh saudagar-saudagar dari jazirah Arab. Sejak
saat itu, masyarakat mulai mengenal ajaran agama Islam. Selanjutnya, memasuki
abad ke-16, masuklah agama Nasrani yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa yang
datang ke Indonesia dan sejak saat itu di Indonesia berkembang berbagai macam
agama sampai sekarang ini.
Keberadaan
berbagai agama di Indonesia menunjukkan bahwa kehidupan beragama cukup dinamis.
Hal ini juga didukung adanya lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan adalah
organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud memajukan kepentingan
keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Agama dan kepercayaan mengajarkan
penganutnya untuk mencintai, menghormati, dan menghargai orang lain. Mencintai
orang lain adalah suatu sikap atau perbuatan yang memperlihatkan orang lain
tersebut adalah ciptaan Tuhan sama seperti kita. Tindakan cinta kepada sesame
dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya sikap ramah, sopan santun, dan
rendah hati dalam bergaul. Sikap
tolong-menolong, kerja sama, saling menghormati, dan sebagainya timbul dari
sikap solidaritas kelompok. Solidaritas kelompok adalah rasa kesatuan antara
warga suatu kelompok dalam suatu masyarakat. Untuk mewujudkan rasa kesatuan
tersebut diperlukan adanya kesadaran anggota-anggota kelompok. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan setiap umat beragama. Setiap
agama di Indonesia memiliki lembaga keagamaan, yaitu seperti berikut :
1. Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)
2. Kristen : Persekutuan Gereja-Gereja
Indonesia (PGI)
3. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia
(KWI)
4. Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia
(PHDI)
5. Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia
(Walubi)
6. Khonghucu : Majelis Tinggi Agama Khonghucu
Indonesia (Matakin)
2)
Lembaga
Pendidikan
Menurut
Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
d) Lembaga Politik.
Politik
adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasan dalam masyarakat yang antara
lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dalam
politik, terdapat lembaga politik yang menangani masalah administrasi dan tata
tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketenteraman masyarakat.
Lembaga-lembaga politik yang berkembang di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
Dasar 1945. Ada tiga unsur yang harus dipenuhi
agar terciptanya sebuah negara, yaitu rakyat, pemerintah, dan wilayah. Kegiatan
politik berpusat pada masyarakat dalam mengolah tujuan Negara dan proses
pencapaian tujuan tersebut
Politik merupakan
kegiatan yang berkaitan dengan masalah kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan
untuk memengaruhi pihak lain sehingga orang yang dikuasai mau menerima dan
mengikuti kehendak orang yang memiliki kekuasaan. Adanya kekuasaan cenderung
bergantung pada hubungan antara yang berkuasa dan yang dikuasai. Kekuasaan
selalu ada di dalam setiap masyarakat, baik yang masih sederhana maupun yang
kompleks susunannya.
Bentuk dan penggunaan
kekuasaan diatur oleh nilai dan norma sosial. Setiap masyarakat mempunyai nilai
dan norma tersendiri yang mengatur bentuk dan penggunaan kekuasaan itu. Nilai
adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang
memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai
menggambarkan suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap
baik-buruk, benar-salah, pentingtidak penting.
Norma adalah patokan
perilaku yang disepakati oleh masyarakat. Nilai dan norma sosial dalam setiap
masyarakat tidak selalu sama karena nilai di masyarakat tertentu dianggap baik,
tetapi belum tentu baik di masyarakat yang lain sehingga lembaga politik yang
terbentuk pun akan berbeda. Lembaga politik lahir dari serangkaian nilai dan
norma yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan akan kekuasaan, khususnya
kekuasaan pada tingkat negara.
2. Ciri Umum atau Karakteristik Kelembagaan di Indonesia
Kelembagaan di Indonesia memiliki sejumlah ciri
atau karakteristik. Ciri umum Kelembagaan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekekalan tertentu yang biasanya
berlangsung lama. Hal ini terjadi karena adanya anggapan orang bahwa sebuah
kelembagaan berisi sekumpulan norma yang harus dipertahankan. Norma tersebut
sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan atau hubungan antar manusia, misalnya dalam keluarga.
2. Sebuah kelembagaan memiliki satu atau
beberapa tujuan tertentu, misalnya lembaga pendidikan bertujuan untuk
mentransfer nilai, norma, dan ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya.
3. Suatu kelembagaan memiliki alat atau perangkat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, misalnya lembaga politik memiliki
bendera atau lambang, lembaga ekonomi memiliki uang sebagai alat tukar, dan
lain-lain.
3.
Contoh-contoh
Kelembagaan di Indonesia
a)
Lembaga sosial.
1.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Sebuah organisasi yang didirikan
oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum tanpa
bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Organisasi ini dalam
terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Organisasi non
pemerintah (disingkat ornop atau
ONP (Bahasa Inggris: non-governmental
organization; NGO).
Organisasi tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka secara
garis besar organisasi non pemerintah dapat di lihat dengan ciri sbb :
a)
Organisasi ini
bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun Negara.
c)
Kegiatan
dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para
anggota seperti yang di lakukan koperasi ataupun organisasi profesi.
2.
Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).
Sebuah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus
memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Posyandu adalah pusat kegiatan
masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus pelayanan profesional oleh
petugas sektor, serta non-profesional (oleh kader) dan diselenggarakan atas
usaha masyarakat sendiri. Posyandu dapat dikembangkan dari pos pengembangan
balita pos imunisasi, pos KB, pos kesehatan.
3.
Karang Taruna.
Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial
yang dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). Sebagai wadah
pengembangan generasi muda, Karang Taruna merupakan tempat diselenggarakannya
berbagai upaya atau kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa,
karsa, dan karya generasi muda dalam rangka pengembangan sumber daya
manusia(SDM). Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran
terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung jawab
sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab sosial
tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.
b)
Lembaga
Ekonomi.
1.
Koperasi.
Koperasi
adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang anggotanya
terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya,
dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang
diambil koperasi.
2.
Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
Suatu unit usaha yang
sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
serta membuat beberapa produk barang atau jasa sebesar-besarnya untuk
memakmurkan rakyat.
3.
Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS).
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah
badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak
swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan
strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
c)
Lembaga Budaya.
1.
Masyarakat Ilmiah.
Masyarakat Ilmiah adalah merupakan kategori
masyarakat yang warganya memiliki sifat-sifat ingin mengetahui segala fenomena
yang ada, dengan melakukan kegiatan pengkajian secara ilmiah, agar diperoleh
kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahui.
2.
Paguyuban Seni.
Perkumpulan sebagian
orang dalam rangka untuk melestarikan kesenian serta untuk menghasilkan
berbagai macam kesenian yang lebih kreatif dan inovatif dalam rangka untuk
menarik minat masyarakat agar lebih menghargai dan mencintai karya seni.
3.
Organisasi Konservasi
Lingkungan.
Suatu perkumpulan dalam
upaya untuk melestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang
dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan.
4. Pendidikan Formal (Lembaga Pendidikan Sekolah)
Pendidikan formal
merupakan pendidikan di sekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis,
bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga
pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien
dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban
memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara.
Jenjang pendidikan
formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Sementara itu, jenis pendidikan formal terdiri atas pendidikan umum,
kejuruan, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
5. Lembaga Pendidikan di
Masyarakat (Pendidikan Nonformal)
Pendidikan
nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Satuan
pendidikannya terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,
pusat kegiatan belajar, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Hasil
dari pendidikan nonformal ini dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan.
6. Pendidikan informal
(Lembaga Pendidikan Keluarga)
Kegiatan pendidikan keluarga disebut juga
lembaga pendidikan informal. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan bimbingan. Pendidikan keluarga juga dikatakan
lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak berada dalam
lingkungan keluarga.
d) Lembaga
Politik.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau cukup disebut Majelis
Permusyawaratan Rakyat (disingkat MPR-RI atau MPR)
adalah lembaga legislatif bikameral yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
2. Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat.
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih
melalui pemilihan umum.
3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri.
4. Mahkamah Agung (MA)
Lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan
lainnya. Mahkamah Agung
membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.
3.
Lembar Kegiatan Sisiwa
LEMBAR KEGIATAN SISWA I
1.
Tema :
Individu, Kelompok, dan Institusi
2.
Mata Pelajaran :
IPS
3.
Kelas/Semester :
VII/ 1
4.
Waktu Pengerjaan :
25 menit
5.
Petunjuk Belajar :
a.
Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b.
Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Kelembagaan
c.
Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d.
Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru
e.
Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan
tugas
6.
Tujuan belajar yang akan dicapai:
Pada kegiatan
ini kamu dapat:
a.
Memahami konsep kelembagaan secara umum
b.
Memahami masing-masing konsep kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat
c.
Menghasilkan gagasan
kreatif untuk memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan
politik di lingkungan masyarakat sekitar
d.
Menghasilkan gagasan
kreatif untuk dapat memahami ciri-ciri atau karakteristik kelembagaan
7.
Informasi
Bacalah dengan
cermat uraian materi tentang kelembagaan di Indonesia, dan hubungannya dengan
sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
8.
Tugas dan Langkah Kerja
a.
Diskripsikan tentang pengertian lembaga atau kelembagaan secara singkat !
b.
Diskripsikan pengertian kelembagaan menurut salah satu
ahli yang kamu ketahui !
c.
Sebutkan jenis-jenis kelembagaan minimal 3 !
d.
Gunakan fasilitas internet dan atau buku IPS lainnya untuk mencari
informasi tentang ciri-ciri atau karakteristik kelembagaan !
e.
Lakukan analisis tentang jenis-jenis kelembagaan kemudian beri contoh lembaga yang
ada di Indonesia menurut
pendapat kelompokmu
dengan menggunakan contoh-contoh hasil budaya mereka !
f.
Apa yang dapat kamu pelajari dari materi ini? Jelaskan secara
singkat!
g.
Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis !
h.
Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas !
Pre-Tes
Pertemuan Pertama
Kerjakan
soal-soal berikut ini !
1.
Apa yang kamu ketahui tentang lembaga atau institusi !
2.
Sebutkan satu jenis lembaga, dan jelaskan secara singkat
!
3.
Apa fungsi lembaga tersebut?
4.
Berikan contohnya !
QUIZ UNTUK
PERTEMUAN 3
Kerjakan
soal-soal berikut ini !
Pertemuan ke 3
1.
Apa yang dimaksud dengan kelembagaan?
2.
Seperti apa bentuk peran dari kelembagaan, khusunya di
Indonesia?
3.
Sebut dan jelaskan jenis-jenis keembagaan dan berikan
contoh masing-masing !
4.
Tuliskan menurut penadapatmu apa kegunaan kelembagaan
bagi masyarakat?
5.
Jelaskan ciri-ciri atau karakteristik kelembagaan !
4.
Tata tertib dan Prosedur Berdiskusi
TEMA: INDIVIDU, KELOMPOK, DAN INSTITUSI
Tata Tertib
Kelompok:
a.
Mengumpulkan semua data, informasi tentang issue
dan contoh-contoh kelembagaan dalam kehidupan sehari-hari melalui media massa,
internet, maupun bahan ajar lainnya.
b.
Mengadakan pengamatan di lingkungan sekitar tempat tinggalmu.
c.
Membuat catatan yang dapat digunakan untuk acuan pembuktian/referensi.
d.
Memahami posisi setiap individu dalam kelompok
Posedur dan
aturan Diskusi:
a.
Memahami permasalahan/isu yang didiskusikan
b.
Mendengarkan dengan seksama, serta memperhatikan ketika kelompok
lain sedang berbicara
c.
Saling menghormati pendapat teman
d.
Tidak menghina ataupun emosional dalam memberikan kritikan dan
tanggapan kepada teman
e.
Menghindari dominasi dalam kelompok
f.
Gaya/cara berbicara simpati, menarik, sopan
g.
Cara mengkritik ataupun melontarkan tanggapan: tidak mengkritik
penampil/ siapa yang berbicara
tetapi mengkritisi pendapatnya
Hal-hal yang
harus lebih diperhatikan:
a.
Tiga gejala gugurnya argumen
1)
Terdapat pertentangan antara satu argumen dengan argumen yang lain
2)
Pernyataan beralih dari argumen ke fitnahan
3)
Terjadi pengalihan pokok pembicaraan ke topik yang tidak
berhubungan
b.
Hal yang mendasar dalam berdiskusi
1)
Memahami metode berpikir
2)
Tetapkan tolok ukur kebenaran
3)
Fokus bukan mental perang/debat
4)
Balikkan logika
5)
Cari akar permasalahan
Kegiatan
arahan:
Beberapa
pertanyaan yang harus dijawab dalam diskusi:
a.
Apa yang anda ketahui tentang kelembagaan?
b.
Sebagai anak sekolah, haruskah kita peduli dengan kelembagaan
sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi di lingkungan kita!
c.
Sebagai siswa, haruskah
terpengaruh atau ikut-ikutan dengan kebiasaan dan budaya orang luar agar dapat
disebut anak gaul?
d.
Haruskah kita bekerjasama dengan negara lain agar banyak barang
yang bermerek dapat diimport?
e.
Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan internet?
5.
Format Laporan Individu (PR)
Nilai
|
Kriteria
|
80 - 100
|
Apabila siswa mampu menjelaskan karakteristik kelembagaan Dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
|
50 - 79
|
Apabila siswa hanya mampu menjelaskan karakteristik kelembagaan secara ringkas
|
0
- 49
|
Apabila siswa tidak mampu menjelaskan karakteristik kelembagaan atau tidak
mengerjakan
|
6.
Rubrik Penilaian Diskusi
No.
|
Nama Siswa
|
Aspek
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
Ket.
|
||||
gagasan
|
kerjasama
|
inisiatif
|
kreatif
|
Kedsiplinan
|
|||||
Keterangan Skor
: Kriteria
Nilai
Baik sekali = 4 A
= 80 – 100 : Baik Sekali
Baik = 3 B = 70 – 79 : Baik
Cukup = 2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang = 1 D = ‹ 60 : Kurang
Nilai = Skor perolehan / Skor Malsimal X 100
Rubrik
Penilaian Diskusi
Pertemuan ke 2
1. Tema : Individu, Kelompok, dan Institusi
2. kelompok : .................
3. Kelas /Smt.: VII/1
4. Pertemuan : Ke-2
Keterangan:
Skor 4: Baik Sekali, Skor 3: Baik, Skor 2: Cukup, Skor 1: Kurang.
KRITERIA:
45 ke atas = A (Baik Sekali & Berkualitas)
30-44 = B (Baik)
15-29 = C (Cukup)
< 14 = D (Kurang memenuhi
syarat)
KOMENTAR:..
....................................................................................................................
7.
Tabel Penilaian Kuis
Pertemuan ke 3
1. Tema :
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
2. Kelas /Smt. :
VII/1
3. Tanggal :..........
Nama Siswa
|
Kelompok
|
Improvment Poin
|
mantap
BalasHapus